Sabtu, 21 April 2012

Mantan Marinir AS Yakin, Dalang 9/11 Adalah Zionis Israel

Image634690447928437500Mantan veteran Korpd Marinir Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta bahwa Israel mendalangi serangan 9/11. Ia menyatakan jika AS mengetahui hal ini maka Rezim Zionis di Israel pasti akan dimusnahkan.

Penulis, konsultan dan mantan veteran yang mengkhususkan diri pada masalah keamanan nasional dan internasional, Alan Sabrosky mengisahkan percakapannya dalam dua minggu terakhir dengan salah seorang rekannya di Kampus Army War, di Markas Korps Marinir.

Ia menyatakan, tragedi 9/11 yang selama ini identik dengan serangan teroris jaringan Alqaidah pada dasarnya merupakan ulah Zionis Israel.

"Saya sudah melakukan perbincangan selama dua pekan dengan salah satu rekan di Markas Korps Marinir. Saya yakin 100 persen serangan 9/11 adalah bagian dari operasi Mossad yang dilakukan Zionis Israel,' ujar Sabrosky di situs Youtube.

Salah satu yang paling meyakinkan Sabrosky adalah mengenai runtuhnya gedung ketiga saat terjadi serangan 9/11. Menurut Sabrosky runtuhnya gedung ke tiga ini bukan akibat dari tabrakan pesawat yang kemudian meledak, namun ada kontrol lain yang disambungkan ke dalam gedung hingga membuat gedung ini runtuh.

Hal ini diungkapkan Sabrosky setelah sebelumnya mewawancarai ahli penghancuran dari Denmark bernama Danny Jowenko. "Bangunan ketiga tidak ditabrak pesawat, tetapi ada kabel yang menghubungkan dengan gedung tersebut dan dikendalikan, terlihat dari runtuhnya bangunan yang teratur dari bawah," ungkap dia.

Sabrosky mengatakan jika orang Amerika tahu tentang kebenaran di balik serangan 9/11, mereka tidak akan ragu untuk memusnahkan Israel, berapapun biaya yang harus mereka keluarkan.

Pada tanggal 11 September 2001, serangkaian serangan yang selama ini dianggap kegiatan terorisme menyebabkan hampir tiga ribu warga AS tewas. Selama ini pemerintah AS menyatakan bahwa 19 teroris, yang diduga berafiliasi dengan jaringan Alqaidah di Afghanistan membajak empat pesawat jet komersil dan melakukan serangan ke Gedung World Tread Center (WTC).

Atas dasar itu pula Pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Bush menginvasi Afganistan pada 2001. AS juga kemudian menyerang Irak pada 2003, mereka bersikeras bahwa begara kaya minyak tersebut bertanggung jawab atas kepemilikan senjata pemusnah massal.

Soekarno di ibuang di Indonesia, disayang di Iran




Republik Islam Iran Iran akhir Maret ini bakal meresmikan pusat informasi komunitas Islam di Internet guna kesetaraan berinformasi menghadapi dominasi informasi yang 80 persen dikuasai pihak kapitalis.

Wakil Menteri Pers dan Media Republik Islam Iran, Mohammad Zadeh mengatakan, "Iran dan Indonesia dapat bekerja sama karena memiliki pandangan sejarah yang sama dalam Gerakan Non-Blok (GNB)."

Gagasan Soekarno di Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTT AA) untuk mendirikan GNB banyak menginspirasi perjuangan rakyat Iran. "Soekarno adalah orang besar dengan gagasan besar yang sangat terkenal di Iran," kata Zadeh.

Sementara itu, Ketua PWI, Margiono mengemukakan, kesetaraan berinformasi sangatlah penting di antara semua bangsa. "Zaman sekarang, yang ditandai kemajuan teknologi informasi, maka kesetaraan informasi sudah menjadi keharusan," ujarnya.

Ia menambahkan, niat Iran mendirikan pusat informasi Islam patut dihargai, namun perlu dilakukan pula di berbagai negara, termasuk di Indonesia dalam kerangka menuju masyarakat informasi yang cinta damai.
Mengenai ancaman serangan militer Israel terhadap Iran, Wakil Menteri Pers dan Media Iran mengungkapkan, Israel tidak akan mampu menyerang Iran dalam pengertian perang terbuka, karena tanpa alasan kuat yang masuk akal.
"Israel tentunya tidak perlu banyak omong bila ingin menyerang Iran secara terbuka. Mereka melakukannya secara terselubung. Mereka pasti tahu bahwa Iran bukanlah Afghanistan dan Irak, yang dapat dilumpuhkan sekutu pimpinan Amerika Serikat," ujarnya dalam kunjungan kepada Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Margiono, di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan, Iran sudah delapan tahun terakhir ini semakin ditekan Israel dan sekutu AS lainnya, namun mereka pasti mengetahui bahwa Iran dewasa ini rakyatnya sangat solid dan disatukan oleh pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
"Rakyat Iran semakin solid karena memiliki figur pemimpin pemersatu bangsa dan kepentingan negara, di tengah tuduhan sedang mengembangkan senjata nuklir atau bom atom. Padahal, senjata terkuat bangsa Iran adalah keimanan kepada Allah dan keyakinan persatuan umat dapat mengalahkan segalanya," ungkap Zadeh.
Ia pun menyatakan, pemimpin spiritual Iran sudah menegaskan bahwa bom atom ataupun senjata nuklir adalah haram karena berdampak sangat buruk, bahkan membunuh umat manusia beserta kebudayaannya.
"Fakta sejarah membuktikan, siapa yang pernah menggunakan bom atom? Apakah Islam? Apakah Iran. Semua tahu bahwa merekalah yang menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada 1945," ujarnya.
Serangkaian cara yang sama, menurut dia, juga dilakukan sekutu AS di Afghanistan dan Irak. Hal yang sama dilakukan Israel kepada bangsa Palestina dan Libanon, katanya

sumber; kompas